Kamis, 10 Desember 2015

BAGAIMANAKAH NASIB GENERASI BANGSA INDONESIA YANG AKAN DATANG

Penulis, Diomedes Yason,
 Malang, 23-10-2015  22 : 36

the voice of the nation
Nama saya diomedes yason, saudara saya ada tujuh termasuk saya, saya anak bungsu dari Ayahnda NILUS dan Ibunda TERESIA MIJIN. Ibu saya sudah meninggal, kini hanya ayah saya yang menjadi tulang punggung hidup saya, pada dewasa ini saya baru terbangun dari tidur saya yang artinya (who I am) dan sekarang saya harus bisa mandiri dan menjadi anak yang berarti di mata orang tua saya dan keluarga besar saya, saya bukanlah yason yang dulu tetapi saya adalah yason yang sekarang YANG mau memberi berubah untuk keluarga dan negara indonesia ini.
            Saya adalah orang yang berusaha ingin membuat perubahan, saya datang ke universitas tribhuwana tunggadewi dengan membawa modal beasiswa, dan saya menulis artikel ini tanpa agenda tersembunyi. Saya berjuang untuk masa depan saya, kekalahan pada masa depan saya tidak seperti kekalahan pada masa pemilu, saya disini yaitu untuk semua generasi yang akan datang, saya menulis artikel ini yaitu atas perihatin melihat anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisan mereka tidak lagi di dengar oleh pemerintah  terutama di indonesia, saya disini berbicara bagi binatang yang tak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini yang sekarat karena tidak ada tempat untuk mereka. Saya merasa takut untuk berjemur dibawah sinar matahari karena ada lubang OZON. Saya takut meghirup udara karena tidak tahu lagi ada bahan kimia apa disana. Saya bisa memancing di sungai kecil tempat tinggal dan kelahiran saya bersama ayah tercinta, hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan ikan penuh dengan kangker dan setiap hari kita sering mendengar hewan dan tumbuhan yang punah, hilang selamanya, seakan-akan dalam hidup ini saya bermimpi dapat melihat kawanan besar binatang liar. Hutan rimba belantara penuh dengan burung dan kupu-kupu, TETAPI SEKARANG SAYA BERTANYA-TANYA APAKAH ITU AKAN TETAP ADA UNTUK ANAK-ANAK SAYA! Apakah kalian pernah khawatir tentang hal kecil seperti ini ketika kalian seusia saya? Semua ini terjadi di hadapan kita dan kita belum bertindak apapun, seolah-olah memiliki semua waktu yang kita inginkan dan semua solusinya. Saya hanya lah seorang anak yang berumur dua puluh tahun dan tidak memiliki solusi untuk semuanya, tetapi saya ingin kalian sekalian dan negara menyadari bahwa kalian juga tidak mempunyai solusi sama seperti saya! Kalian tidak tahu bagaimana cara memperbaiki lubang pada lapisan ozon, anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang yang telah punah, dan kalian tidak bisa mengembalikan hutan belentara yang sekarang menjadi gundul. Jika kalian tidak tahu bagaimana memperbaikinya, berhentilah merusaknya! Disini kalian mewakili pemerintah, pelaku bisnis, organisasi, wartawan atau politikus, tetapi sadarilah bahwa kalian adalah ibu dan ayah, saudara dan saudari, paman dan bibi, dan kalian semua adalah anak dari seseorang. Saya sadar bahwa saya adalah anak yang masih berumur dua puluh namun saya sadar bagian dari sebuah keluarga, lima Miliar orang dan pada kenyataannya tiga puluh spesies yang beragam dan batas negara serta pemerintahan tidak akan pernah mengubah hal itu. Saya anak yang masih berumur dua puluh tahun namun saya tahu bahwa kita bersama menghadapinya dan seharusnya bersama-sama beraksi sebagai satu dunia menuju satu tujuan. dalam kemarahan saya tidak buta, dan dalam ketakutan saya tidak takut untuk memberitahu dunia perasaanku, negara saya banyak pemborosan. Kami membeli dan membuang, membeli dan membuang, namun di negara-negara diutara tidak akan berbagi dengan yang membutuhkan bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk berbagi, kita merasa takut merelakan sebagian kekayaan bahkan untuk kesejahteraan. Di KAL-BAR kami hidup dengan nyaman, makanan dan tempat tinggal tersedia semua, kami memiliki jam, sepeda motor, komputer dan televisi hingga saat ini. Saya terkejut dua hari yang lalu di kal-bar kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan beberapa anak-anak yang hidup dijalanan, dan seorang anak mengatakannya hal ini pada saya:  aku berharap aku kaya, dan jika ya aku akan memberi anak-anak jalanan makanan, pakaian, obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang. jika seseorang anak jalanan yang tidak memiliki apa pun, bersedia untuk berbagi, MENGAPA KITA YANG MEMILIKI SEGALANYA MASIH BEGITU SERAKAH? Saya tidak habis fikir bahwa anak-anak tersebut seusia dengan saya, dan ada perbedaan yang besar terkait dimana anda dilahirkan, saya bisa saja menjadi anak jalanan yang kelaparan di perkotaan atau dimana pun. Saya hanya sebagai seseorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai menyelesaikan permasalahan alam dan untuk mengurangi tingkat kemiskinan betapa indahnya dunia ini jadinya! Di sekolah, di universitas mengajarkan kita untuk berbuat baik di dunia. Anda mendidik saya namun tidak saling berkelahi, untuk menyelesaikan masalah dan untuk menghormati orang lain, membersihkan kekacauan, tidak melukai yang lain, untuk saling berbagi bukan hanya serakah. Lalu mengapa anda dalam hidup melakukan hal-hal yang anda katakan tidak boleh kami lakukan. Kalian menentukan dalam dunia seperti apa kami akan tumbuh berkembang. Orang tua seharusnya menghibur anak-anaknya  dengan menggunakan; semuanya akan baik-baik saja, ini bukan akhir dari dunia. Dan saya melakukan yang terbaik, tapi anda tidak dapat mengatakan nya lagi. pernah kah kalian ada dalam daftar perioritas anda? Ayah saya selalu berkata; anda adalah apa yang anda lakukan bukan apa yang kalian katakan. Nah, apa yang kalian lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian mengatakan anda mengasihi kami. Saya menantang anda. Lakukanlah tindakan yang mencerminkan kata-kata anda! Terima kasih.