Jumat, 31 Oktober 2014

KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEMISKINAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seperti yang kita lihat sekarang ini banyak kejadian di lingkungan sekitar kita yang tidak di sadari seperti masyarakat masih banyak yang tertimpa  kemiskinan dan kerusakan lingkungan banyak yang kurang di perhatikan oleh pemerintah. Kemiskinan tidak lagi di pahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi dunia yang terus di pacu akhirnya harus bertabrakan dengan kapasiitas lingkungan, sehingga akan menghancurkan kinerja pertumbuhan itu sendiri. Seperti di negara berkembang kawasan Asia Tenggara keadaan ini di perparah dengan adanya ledakan penduduk usia muda pada kota kota besar. Penyebab utamanya adalah urbanisasi. Hal ini berdampak pada transisi demografi secara nasional. Keterbatasan lapangan kerja dan daya dukung lingkungan mengakibatkan tumbuhnya kemiskinan di perkotaan. Mencermati ketidakstabilan dunia di atas, dapat di pahami bahwa dampak signifikan pertumbuhan penduduk dunia terhadap lingkungan sesungguh nya berjalan berjalan dalam sebuah tatanan yang teramat kompleks karena melibatkan begitu banyak aktor, seperti : kebijaan pembangunan, sistem kelembagaan hukum, hubungan internasional, mobilitas manusia, industrialisasi, budaya, perilaku manusia. Melalui sistim yang kompleks itu lah selama berabad-abad lamanya alam dipenjara oleh kepentingan manusia.






1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengapa kemiskinan yang berkelanjutan dan pembanguan tidak berwawasan lingkungan menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkugan?
2.      Apa saja solusi untuk menggulangi masalah lingkungan yang buruk akibat kemiskinan?
3.      Bagaimana menciptakan pembangunan yang berwawawasan lingkungan?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan yang dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui penyebab terjadinya ligkungan akibat kemiskinan yang berkelanjutan dan pemangunan tidak berwawasan lingkungan.
2.      Mengetahui solusi untuk menggulangi masalah lingkungan yang buruk akibat kemiskinan.
3.      Mengetahui cara menciptakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kemiskinan dan Kemiskinan di indonesia
      Kemiskinan secara harfiah dapat dikatakan sebagai keadaan tidak memiliki apa-apa secara cukup. Dalam berbagai pandangan ada tiga jenis kemiskinan yang sering di kemukakan yaitu kemiskinan struktural, kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut. Kemiskinan struktural dimengerti sebagai kemiskinan yang timbul sebagai akibat dari kebijakan pemerintah dan perilaku koperasi yang membuat masyarakat miskin, tidak atau sedikit sekali memiliki akses terhadap ekonomi produktif. Secara tradisional kemiskinan sering di pandang sebagai ketidak mampuan orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling mendasar. Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Sumberdaya alam dalam konteks ini menyangkut tidak hanya aspek finansial,karena sebagian besar penduduknya adalah bermata pencaharian sebagai petani, selain pula semua jenis kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas. Berdasarkan konsepsi ini, maka kemiskinan dapat di ukur secara langsung dengan menetapkan persediaan sumberdaya yang dimiliki melalui penggunaan standar baku yang dikenal dengan garis kemiskinan. Cara seperti ini sering di sebut dengan metode pengukuran kemiskinan absolut. Garis kemiskinan yang digunakan BPS sebesar 2,100 kalori per orang per hari yang di setarakan dengan pendapatan tertentu atau pendekatan bank dunia yang menggunakan 1 dolar AS per orang per hari adalah contoh pengukuran kemiskinan absolut. Kemiskinan disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat yang mencegah atau merintangi seseorang dalam memanfaatkan kesempatan kesempatan yang ada di masyarakat. Menurut pandangan ini, kemiskinan terjadi bukan dikarenakan ketidakmauan si miskin untuk bekerja (malas), melainkan
karena ketidakmampuan sistem dan struktur sosial dalam menyediakan kesempatan-kesempatan yang memungkinkan si miskin dapat bekerja konsepsi kemiskinan yang bersifat multidimensional ini kiranya lebih tepat jika digunakan sebagai pisau analisis dalam mendefinisikan kemiskinan dan merumuskan kebijakan penanganan kemiskinan di indonesia. Menurut badan pusat statistik (BPS) dan kementrian sosial (2004), kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup secara layak dan mencapai kesejahteraan sosial. Sedangkan menurut pengertian lain, kemiskinan (poverty) adalah suatu kondisi yang di tandai  oleh beberapa keterbatasan yang mengakibatkan rendahnya kualitas kehidupan seseorang/keluarga seperti rendahnya penghasilan, keterbatasan kepemilikan rumah tinggi yang layak di huni, pendidikan dan keterampilan yang rendah, serta hubungannya sosial dan akses informasi yang terbatas (pola pembangunan kesejahteraan sosial, 2003:145).Dengan mengacu pendapat di atas, maka di peroleh pengertian bahwa, kemiskinan perupakan kondisi individu, keluarga ataupun kelompok masyarakat yang mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan kebutuhan dasar yang lain, sehingga kualitas hidup dan tingkat kesejahteraan sosialnya rendah. Kemiskinan di indonesia pada maret 2010 oleh survey BPS mencapai 34,96 juta orang atau 15% dari total penduduk indonesia. Meskipun angka itu turun menurut bappenas pada tahun 2011 diperkirakan terjadi penurunan persentase kemiskinan menjadi 12-14% di indonesia. Kemiskinan di indonesia tidak hanya terjadi di daerah namun juga di kota besar seperti di jakarta dan surabaya, sehingga banyak para penduduk indonesia yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang berusaha mencari peluang di perkotaan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Dengan adanya hal ini alasan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan guna lahan di perkotaan. Mereka yang tidak mampu membeli lahan di pusat perkotaan, mulai mendirikan bangunan di kawasan-kawasan  yang berfungsi sebagai kawasan lindung, hutan, kota, rawa dan lain-lain sebagai tempat untuk mencari pekerjaan. Kemiskinan muncul karea adanya ketidak samaan pola pemikiran sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang.  Komunitas miskin umumnya hidup dalam kondisi lingkungan yang sangat buruk, dikarenakan tidak ada air bersih untuk di konsumsi, tidak tersedianya infrastruktur sistem pembangunan sampah dan limbah cair, tidak adanya akses jalan yang dibutuhkan untuk pelayanan darurat seperti ambulan dan mobil pemadam kebakaran, tidak ada fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai. Orang miskin dipaksa keluar dari lahan yang strategis dan potensial, sehingga seringkali tidak punya pilihan selain mengambil secara maksimal sumberdaya yang terbatas di sekitar mereka. Bank indonesia mengindentifikasi 3 keterkaitan utama antara degradasi lingkungan dan dampaknya bagi masyarakat miskin, yaitu :
1.      Kesehatan lingkungan : masyarakat miskin sangat menderita jika air, udara dan tanah dimana mereka hidup mengalami polusi.
2.      Sumber pengidupan : masyarakat miskin cendrung untuk sangat tergantung secara langsung pada sumberdaya alam, sehingga jika tanah vegetasi dan sumber air terdegradasi maka masyarakat miskin akan merasakan dampak yang cukup signifikan.
3.       Kerentanan : masyarakat miskin sering kali bersinggungan dengan bahaya lingkungan dan tidak mampu mengatasi kejadian tersebut.

Faktor yang menyebabkan kemiskinan :
1.      Pendapatan tidak merata
2.      Miskinnya strategi kebijakan pembangunan
3.      Pembedaan akses dalam modal
4.      Rendahnya mobilitas sosial
5.      Kurang lapangan pekerjaan
6.      Ketidaksempurnaan pasar
7.      Kualitas SDM/ keterbatasan SDM profesional

2.2. Pembangunan tidak berwawasan lingkungan
Pembangunan tidak berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang tidak mengoptimalkan manfaat sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dengan cara tidak menserasikan  aktivitas manusia dengan kemampuan sumbardaya untuk menopangnya. Setidaknya ada dua hal yang di tengarai menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan, yaitu pertumbuhan penduduk yang relative cepat dan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibat pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan, berbagai kota di indonesia semakin berkurang, jauh dari luas optimal yaitu 30% dari total luas kota.pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan ini seperti telah menjadi sebuah terend kota-kota di indonesia saat ini, yang selalu identik dengan gedung-gedung pencakar langit, fasilitas perumahan,perkantoran sarana umum seperti pasar atau pusat pemberlanjaan, rumah sakit, tempat hiburan,dsb. Dan semua itu dibangun untuk kepentingan manusia itu sendiri. Tetapi disini kita tidak pernah berfikir tentang begitu pentingnya ruang tebuah hijau itu bagi kelangsungan kehidupan manusia. Itu karena keegoisan kita sendiri yang menganggap bahwa semua yang ada dimuka bumi ini dapat kita kuasai dan kita olah semaunya tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi di kemudian hari. Pencemaran ekosistem perkotaan terhadap media tanah,air dan udara semakin meningkat dan menimbulkan penyakit fisik dan psikis yang serius. Hubungan antra pencemaran pada media lingkungan udara, air dan tanah dengan kesehatan sangat terait erat, sebab warga kota akan menghirup udara tercemar yang sama, maka dihasilkan produksi bahan mentah dari sumberdaya buatan maupun alami yang relatif sama. Sebagaimana kehidupan tubuh manusia yang sehat jasmani dan rohani, maka tubuh kota pun dapat di jaga selalu kesehatannya, alur sungai yang ada dalam tubuh kota diumpamakan sebagai aliran darah yang harus selalu bersih dan lancar. Atas inilah, eksploitasi sistematis terhadap lingkungan secara terus menerus dilakukan dengan berbagai cara.

2.3. Aspek lingkungan dan keadaan lingkungan di indonesia
Lingkungan merupakan aspek penting bagi kehidupan indonesia. Lingkungan serta keberagamannya bukan hanya menjadi ikon bagi indonesia namun juga sudah menjadi bagian dari indonesia itu sendiri. Lingkungan di indonesia berupa hutan serta keragaman biodiversitasnya, lingkungan perairan  termasuk didalamnya pesisir dan kelautan, lingkungan daerah atau perdesaan dan lingkungan perkotaan serta lingkungan yang bersifat alamiah lainnya yang terikat dalam satu kesatuan wilayah lingkungan itu sendiri mekibatkan aspek kehidupan masyarakat dalam kehidupan sosialnya. Masalah-masalah pengelolaan lingkungan dapat di anggap sebagai salah satu penyebab utama terjadinya bencana alam di indonesia. Muara dari semua masalah lingkungan adalah pembangunan yang dilakukan tanpa memperhatikan faktor keseimbangan lingkungan yang pada gilirannya akan merusak lingkungan hidup. Pembangunan kawasan pemukiman, industri atau perkebunan seringkali mengabaikan kelestarian lingkungan hidup dan hanya mempertimbangkan aspek keuntungan ekonomi semata. Sebagai akibatnya, terjadi kerusakan lingkunga yang memicu terjadinya bencana. Lebih lanjut, kesalahan pengelolaan lingkungan paling tidak dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingkat pendidikan, masalah ekonomi, pola hidup, kelemahan sistem peraturan peraturan perundangan dan lemahnya pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan. Seiring dengan kebutuhan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi banyak masalah, akan tetapi pengalaman menunjukan bahwa pembanguan dapat dan telah menimbulkan berbagai dampak negatif. Konsep pembangunan yang tidak berkelanjutan dan tidak berwawasan lingkungan bukan hanya akan memperparah masalah masalah lingkungan dan sosial yang ada namun juga akan memicu timbulnya masalah masalah lingkungan yang baru. Kekurangsadaran akan pentingnya lingkungan dan besarnya nilai ekonomi yang ada dalam keadaan lingkungan menjadi penyebab utama hubungan yang tidak baik ini. Lingkungan yang dikelola dengan baik dengan memperhatikan juga.
2.4. Solusi untuk menanggulangi masalah lingkungan yang buruk akibat kemiskinan
Orang miskin terpaksa untuk mengambil manfaat dari sumberdaya alam secara berlebihan agar bisa bertahan hidup, dan pengabaian mereka, sehingga terhadap lingkungan pada akhirnya kemampuan mereka untuk bertahan hidup menjadi semakin sulit dan tidak pasti. Terdapat perbedaan-perbedaan yang mendasar antara hubungan kemiskinan lingkungan diwilayah desa dan kota. Pertama, dalam konteks desa masyarakat lebih bergantung secara langsung kepada alam untuk sumber penghidupan  dibanding orang kota yang lebih mengutamakan kegiatan ekonomi berbasis uang.  Masyarakat miskin sangat rentan terhadap perubahan pola pemanfaatan sumber daya alam dan perubahan lingkungan. Masalah utama yang di hadapi masyarakat miskin adalah terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap sumberdaya alam dan menurut mutu lingkungan hidup baik sebagai sumber mata pencaharian  maupun sebagai penunjang kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah penduduk miskin juga terjadi dengan menyempitnya kepemilikan lahan dan hilang nya sumber mata pencaharian masyarakat miskin sebagai akibat penurunan mutu lingkungan hidup terutama hutan, laut, dan daerah pertambangan. Orang-orang yang hidup di pinggir kali, menjadikan kali sebagai tempat tempat pembuangan limbah cair dan padat sekaligus menjadikan kali sebagai tempat sumber air untuk keperluan mandi, cuci, kakus, bahkan untuk kebutuhan konsumsi minum dan memasak makanan. Solusi yang dapat diberikan untuk menanggulangi masalah ini agar tidak menimbulkan masalah berkelanjutan adalah dengan cara:
1.      Memberikan informasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, contoh dengan tidak membuang sampah di sungai yang dapat menyebabkan tercemarnya aliran sungai.
2.      Memberikan penyuluhan akan budaya pencemaran lingkungan bagi kesehatan dan kerusakan lingkungan.
3.      Pemerintah berperan penting memberikan fasilitas air bersih(PAM) kepada masyarakat, membangun kamar mandi umum.
2.5. Menciptakan pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya alamsecara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup dan akan selalu terjaga dan dapat dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat saat ini dan di masa yang akan datang. Beberapa pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :
a.       Memelihara hewan dan tumbuhan dengan tetap mempertahankan jenisnya.
b.      Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara membudidayakannya.
c.       Budidaya tanaman obat-obatan/atau membuat apotik hidup disekitar rumah.
d.      Daerah-daerah yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah konversasi agar lingkungan hidup tersebut terjaga.
Keseluruhan permasalahan tersebut saling berkaitan apabila direnungkan lebih dalam,pada hakekatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok,yaitu :
1.      Pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam yang semakin terbatas.
2.      Dinamika kependudukan,yang sejak abad ke-18,grafik kenaikan penduduk dunia sangat tajam.
3.      Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
4.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang apabila dilandasi oleh moral akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.
5.      Lingkungan hidup yang semakin jelek menyebabkan jaringan interaksi unsur lingkungan tidak berfungsi dengan baik.

BAB III
PENUTUP
3.1.   Kesimpulan.
Telah terungkap apabila faktor-faktor kemiskinan dan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan menjadi factor utama terjadinya kerusakan lingkungan. Maka dari itu diperlukan solusi untuk mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat dari terjadinya kemiskinan tersebut. Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumberdaya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berimbang haruslah berorientasi pada kebutuhan pokok hidup manusia, pemerataan sosial, peningkatan kualitas hidup, serta pembangunan yang berkesinambungan.

3.2.   Saran.
Saran yang dapat saya berikan untuk menggulangi masalah ini agar tidak menimbulkan masalah berkelanjutan adalah dengan cara :
1.      Memberi informasi kepada masyarakat akan pentingnya  kita menjaga lingkungan,seperti contohnya dengan tidak membuang sampah disungai yang dapat menyebabkan tercemarnya aliran sungai.
2.      Pemerintah harus berperan penting dalam memberi fasilitas air bersih (PAM) kepada masyarakat, serta pembangunan kamar mandi umum yang memadai di daerah pemukiman  padat penduduk.
3.      Memberikan penyuluhan akan bahaya pencemaran lingkungan bagi kesehatan dan kerusakan lingkungan.
Kebijakan yang dapat dilakukan adalah kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkenaan dengan upaya pendayagunaan sumberdaya alam dengan tetap mempertahankan aspek-aspek pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.


TEORI-TEORI ILMU SOSIAL

Hakekat teori ilmu sosial dapat kita analisis bahwa teori ilmu sosial merupakan salah satu konsep yang mengkaji begitu dalam akan pendefinisian seperangkat disiplin akademik yang memberi perhatian  pad aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Melahirkan suatu kesadaran terhadap pengetahuan sosial yang penting untuk di kaji.

Dan bagaimanakah hakekat teori-teori ilmu sosial itu,yaitu membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan ini yang menjadi titik perhatiannya. Dengan demikian teori ilmu sosial memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tangkap,persepsi,dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial.

Bila dihubungkan dengan kopetensi yang dibentuk kepada saya dari mata kuliah ini adalah sebagai suatu pembelajaran dimana kita sebagai (TIK) bahwa mahasiswa mampu menjelaskan tentang teori-teori ilmu sosial, sehingga kita banyak dapat pengetahuan/ilmu dan mampu membedakan yang baik, buruk dan teori yang kita pahami itu mesti mengajak orang baik dan perlu kita ketahui teori ilmu sosial itu ada ekonomi, publik, kebijakan publik.

Bila kita bersandar kepada teori simbolik, bahwa semua teori ilmu sosial yang ada harus dapat diuji secara praktis, termasuk semua hal tentang kebenaran,pengetahuan, moralitas dan politik metode ini berlandaskan kepada pengamatan atas apa yang di eksperesikan orang meliputi penampilannya,gerak geriknya, dan bahasa simbolik yang muncul dalam situasi sosial.


Teori faforit yang saya ambil adalah teori organisasi dimana manusia adalah makhluk sosial yang cendrung untuk hidup bermasyarakat. Organisasi adalah kesatuan social yang dikordinasikan secara sadardengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok orang. Salah satu kajian teori organisasi yaitu membahas tentang bagaimana sebuah orgaisasi menjalankan fungsi dan mengktualisasikan  visi dan misi organisasi tersebut, selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya.

Rabu, 02 Juli 2014

Apa Yang Dibutuhkan Public Relations Di Era Social Media?


     Public Relation itu adalah sebuah profesi yang sudah terbangun berpuluh-puluh tahun lalu. Ilmu public relation sudah tertata begitu bagus, serta diajarkan di berbagai Perguruan Tinggi, seperti di Jurusan Komunikasi, dan di sekolah-sekolah khusus mempelajari public relation. Namun, ilmu-ilmu yang sudah mapan itu kini harus diperbarui karena munculnya fenomena sosial media seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Internet membuat kerja praktisi public relation masa kini mengalami perubahan yang sangat luar biasa. Public relation masa kini bukan hanya harus lihai berhubungan dengan media, tetapi juga dituntut untuk fasih berhubungan langsung dengan konsumen. Dan kita semua harus paham, karakter konsumen maya sudah pasti akan tidak sama dengan karakter media atau industri media, atau karakter medium dan lain-lain nya.
     Konsumen yang bergabung di sosial media tidak butuh bahasa yang manis dan formal. Yang mereka butuhkan adalah juru bicara perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon keluhan mereka secepat mungkin. Konsumen juga butuh seorang praktisi public relation yang bisa berinteraksi langsung dengan mereka dan melakukan percakapan. Tentu saja, ini bukan pekerjaan mudah. Apalagi public relation itu wajib berbicara sesuai kegiatan yang diwakilinya. Mengapa harus demikian? Sebab konsumen bebas berteriak di Internet. Produk yang mengecewakan atau cacat tak mudah ditutupi dengan ide public relation tradisional. Kita tidak bisa begitu saja mengancam dan membungkam mereka. Bahkan untuk membungkam akan menimbulkan gerakan melawan yang lebih kuat , bahkan mendapat dukungan dari konsumen lain yang mendapat pengalaman yang serupa. Bukan perilaku konsumen yang berubah dengan adanya social media. Yang juga berpotensi memusingkan banyak praktisi public relation adalah kecepatan perubahan medium di sosial media. Beberapa tahun yang lalu Facebook lah yang menjadi fenomena. Kini giliran Twitter yang lagi dipuja-puja.

      Nah, yang memusingkan para praktisi public relation, perilaku konsumen di setiap media baru ini juga berbeda-beda, tergantung dalam fitur yang menjadi andalannya. Apa boleh buat, praktisi public relation juga harus berpacu melawan kencangnya laju perkembangan media online di soial media saat sekarang ini agar konsisten. Tidak mengherankan bila sekarang sedang tren lowongan pekerjaan untuk posisi public relation, terutama  contohnya di konsultan, ditambahi dengan kualifikasi familiar dengan social media, dan media online.

Rabu, 25 Juni 2014

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG PEMIMPIN

Etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu, memutuskan pat yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Sedangkan tanggung jawab adalah kesiapan seseorang dalam menerima tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya.
Untuk menjadi seorang pemimpin wajib bagi dirinya untuk memiliki etika dalam berorganisasi dan berinteraksi dengan orang yang dipimpinnya dan juga seorang pemimpin harus bertanggung jawab terhadap kewajibannya atau tugasnya serta terhadap yang dipimpinnya.
Tanggung jawab kepemimpinan menjelaskan tentang adanya penaggungjawaban yang ditanggungkan kepada soerang pemimpin yang bersifat menyeluruh. Untuk memahami penanggungjawaban seorang pemimpin ini.

Pertama, pemimpin sejati harus menyadari akan tanggung jawabnya secara menyeluruh dan memahami mengapa ia ada sebagai pemimpin serta mengetahui untuk apa ia berada dengan tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggung jawab, pertanggungjawaban kepemimpinan yang ada padanya.

Kedua, pemimpin harus menyadari bahwa ia memilik kapasitas utuh disertai kemampuan dan kehandalan dengan visi, misi dan fokus yang jelas untuk bekerja. Tahu bagaimana bekerja efektif, efisien dan sehat, guna memimpin yang membawa keuntungan besar bagi organisasi seperti bawahan, staf, dan pemimpin dan lingkungan dimana kepemimpinan dijalankan.
Ketiga, pemimpin harus menerima pemercayaan dalam penanggungjawaban kepemimpinan ini dan bertekad kuat mengamalkan tanggung jawab dalam mengelola sikap serta perilaku berkualitas, dalam memanajemeni, fokus pada sasaran berhasil, melalui upaya memimpin secara berkualitas.
Disamping itu, seorang pemimpin juga harus menjalankan kepemimpinan dan tanggung jawabnya dengan beretika, Sehingga didapatlah pemimpin yang memiliki integritas serta kinerja yang baik di mata orang-orang yang dipimpinnya.

Kepemimpinan yang etik menggabungkan antara pengambilan keputusan etik dan perilaku etik dan ini tampak dalam konteks individu dan organisasi. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan etik dan berperilaku secara etik pula, serta mengupayakan agar organisasi memahami dan menerapkannya dalam kode-kode etik.
Bila pemimpin etik memiliki nilai-nilai etika pribadi yang jelas dan nilai-nilai etika organisasi, maka perilaku etik adalah apa yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
Ada beberapa pendapat yang diadaptasi dari Blanchard dan Peale (1998) berikut ini:

a. Berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda (Blanchard dan Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda lalui dalam hidup ini; jalan yang memberikan makna dan arti hidup anda). Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilaku etik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat perilaku organisasi yang etik.
b. Berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda secara pribadi merasa bangga akan perilaku anda. Kepercayaan diri merupakan seperangkat peralatan yang kuat bagi perilaku etik. Bukankah kepercayaan diri merupakan rasa bangga (pride) yang diramu dengan kerendahan hati secara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat anda harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.
c. Berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan anda dan diri anda sendiri. Kesabaran, kata Blanchard dan Peale, menolong kita untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangka panjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-hal yang terjadi secara tiba-tiba.
d. Berperilakulah dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara etik sepanjang waktu, bukan hanya bila kita merasa nyaman untuk melakukannya. Seorang pemimpin yang memiliki etika, menurut Blanchard dan Peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapai apa yang dicita-citakannya.
e. Berperilakulah secara konsisten dengan apa yang benar-benar penting. Ini berarti anda harus menjaga perspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukan refleksi dan melihat hal-hal lebih jernih sehingga kita bisa melihat apa yang benar-benar penting untuk menuntun perilaku kita sendiri sehingga kita mampu menuntun orang lain.

Siapapun pasti tidak ingin disebut sebagai pemimpin tanpa etika. Namun, kekuasaan dan kekuatan di cengkraman diri akan menggoda untuk mempermainkan kekuasaan dan kekuatan sesuai nafsu dan ego diri. Padahal kekuasaan dan kekuatan itu ada karena titipan dari orang-orang yang percaya pada integritas pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin tidak boleh lupa untuk menjalani kekuasaan dan kekuatan dengan panduan etika dan moralitas yang tinggi.

Seorang pemimpin yang beretika pasti memiliki kepercayaan diri yang kuat sehingga mampu menggoreskan rasa bangga yang diikuti dengan sikap rendah hati kepada orang yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memiliki etika juga memiliki kesabaran yang akan mampu menolongnya untuk tetap konsisten terhadap pilihannya dan menunggu hasilnya dengan usaha yang maksimal. Sehingga orang yang dipimpinnya merasa bahwa pemimpin seperti itu patut dijadikan teladan bagi dirinya.

Pada hakikatnya setiap pribadi manusia adalah pemimpin yang mempunyai tujuan untuk dicapai. Setidaknya setiap pribadi adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Jika ia telah mampu untuk memimpin dirinya sendiri maka barulah ia akan mampu untuk memimpin orang lain serta membimbing mereka mencapai tujuan. Seorang pemimpin tentunya memiliki tanggung jawab terhadap sesuatu yang menjadi kewajiban atau tugasnya dan juga harus bertanggungjawab atas kepemimpinannya secara menyeluruh.

Selain tanggung jawab seorang pemimpin juga harus memiliki etika dalam memimpin. Siapapun pasti tidak ingin disebut sebagai pemimpin yang tidak beretika. Pemimpin yang bijak tahu bahwa kekuasaan dan kekuatan tidak akan berjalan sempurna tanpa panduan etika dan moralitas kepemimpinan. Kepemimpinan tanpa etika adalah malapetaka karena dapat menimbulkan ketidakstabilan dan kehancuran. Seorang pemimpin wajib untuk memimpin dengan berpondasikan etika yang kuat dan santun. Sebab, tanpa etika kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari para pengikut. Dan dia juga akan menjadi yang gampang untuk diolok-olok oleh lawan dan kawan. Bila lawan, kawan, dan bawahan sudah suka memperolok-olokan pemimpin, maka malapetaka akan menjadi sahabat kepemimpinan tersebut.

Seorang pemimpin yang memiliki etika dan tanggung jawab akan mampu membawa organisasi yang dipimpinnya sampai ke puncak keberhasilan dengan memanfaatkan semua potensi yang ada pada semua anggota organisasi yang dipimpin Seorang pemimpin menjadikan etika sebagai dasar mengoptimalkan semua bakat dan potensi sumber daya manusia, dan meningkatkan nilai dari semua sumber daya yang dimiliki oleh organisasi serta menghargai semua kualitas dan kompetensi sumber daya manusia. Dan bukan seorang pemimpin yang menciptakan jarak antara mimpi dan realitas. Tetapi dia seorang pemimpin beretika yang membantu semua mimpi pengikutnya menjadi kenyataan dalam kebahagiaan.

Kepemimpinan beretika akan selalu meningkatkan interaksi antara dirinya dengan semua orang yang terlibat bersamanya dalam sebuah tugas ataupun pekerjaan. Interaksi menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang yang terlibat bersama sang pemimpin tidak tersingkir oleh jarak komunikasi. Tetapi semua orang dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam etika yang membangun kerjasama dan keyakinan dalam kepercayaan diri yang tinggi.
Pemimpin yang beretika tidak akan pernah punya niat untuk menyingkirkan bakat-bakat hebat yang menjanjikan masa depan cerah. Dia akan mengilhami semua orang dengan motivasi dan keteladanan untuk mampu mencapai keunggulan, dan merangsang semua orang untuk berpikir positif dan bekerja efektif.

Seorang pemimpin harus mengawali dengan membangun kesadaran dirinya bahwa kepadanya ada penanggungjawaban kepemimpinan. Penanggungjawaban kepemimpinan menjelaskan bahwa pemimpin telah diakui serta dipercayai sehingga ia menjadi pemimpin.
Penanggungjawaban kepemimpinan ini juga menjelaskan bahwa pemimpin memiliki tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggungjawab, dan pertanggungjawaban menyeluruh atas segala dan semua dalam kepemimpinannya.

Penanggungjawaban kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin menjelaskan bahwa ia sepenuhnya bertanggungjawab atas jatuh-bangunnya kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya. Dalam kaitan ini, keberhasilan atau pun kegagalan kepemimpinan tergantung dan bergantung sepenuhnya pada sang pemimpin.

Penanggungjawaban kepemimpinan seorang pemimpin memberikan otoritas sebagai landasan kewibawaan kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang bijak dan bertanggung jawab pasti memiliki kiat untuk menghindari sekaligus mengatasi tabrakan antara kepentingan pribadi dengan etika dan moralitas kehidupan serta memiliki hati nurani untuk hidup dalam etika yang tidak melecehkan semua kepercayaan dari para stakeholdersnya. Pemimpin yang bijak tahu bahwa kekuasaan dan kekuatan tidak akan berjalan sempurna tanpa panduan etika dan moralitas kepemimpinan.

Penggungjawaban kepemimpinan yang ada pada seorang pemimpin menjelaskan bahwa ia sepenuhnya bertanggungjawab atas jatuh-bangunnya kepemimpinan yang dipercayakan kepadanya. Dalam kaitan ini, keberhasilan atau pun kegagalan kepemimpinan tergantung dan bergantung sepenuhnya pada sang pemimpin. Pemimpin dalam hal ini harus berperan aktif memastikan bahwa ia sedang meneguhkan organisasinya, melengkapi bawahannya dan menyiapkan infrastruktur serta semua sumber mengelola kepemimpinannya dengan efektif, efisien dan sehat yang memastikan keberhasilan kepemimpinannya
Pemimpin bertanggung jawab atas semua yang dilihatnya. Pemimpin bertanggung jawab untuk memulai komunikasi secara proaktif  Ketika kesalahpahaman terjadi dan gosip timbul, pemimpin bertanggung jawab untuk meluruskan dan membangun komunikasi agar kesalahpahaman tidak muncul lagi.
Pemimpin bertanggung jawab untuk memberi contoh sikap baik dengan berdasarkan etika seorang pemimpin serta menjadi agen perubahan. Pemimpin mengerti bahwa apa dilakukannya akan ditiru dan diperbesarnya oleh orang yang dipimpinnya, dan karenanya mereka harus mengenakan standar yang tinggi pada dirinya. Menjadi pemimpin adalah menjadi orang yang bisa jadi panutan, baik dalam kinerja maupun integritas. Ia harus hidup sesuai dengan nilai-nilai etika baik yang dianutnya.




PERTANYAAN / JAWABAN
1.Apakah dalam mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pemimpin itu sangat banyak tantangan nya, dan bagaimanakah  cara agar seorang pemimpin itu bisa mengunakan etikanya agar terlihat baik di mata rakyatnya?  
untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah tentu banyak tantangannya, karena seorang pemimpin bukanlah sembarang orang, Seorang pemimpin harus memiliki etika dan wajib bertanggung jawab kepada orang yang dipimpinnya.
Cara agar seorang pemimpin itu bisa mengunakan etikanya agar terlihat baik dimata rakyat nya adalah bisa menciptakan keharmonisan dalam menjalin hubungan kerja dengan bawahannya tanpa ada status kedudukan, Serta seorang pemimpin juga memilik tanggung jawab yang besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang-orang dibawah kepemimpinannya. Tanggung jawab kepimpinan bukanlah sesuatu hal yang dapat dijalankan dengan mudah. Tetapi, semakin besar tanggung jawab kepemimpinan itu, semakin besar pula penghargaan yang diberikan jika dapat memenuhi peranan tersebut.
2. Pemimpin yang bertanggungjawab atas semua yang dilihatnya, jadi maksud semua yang di lihatnya itu seperti apa, jelaskan !
Arti nya dia juga bertanggung jawab atas apa yang dilihat oleh organisasinya serta tim yang dipimpinnya. Dia bertanggung jawab atas hasil-hasil yang dicapainya, baik hasil yang baik maupun hasil yang buruk.
3. “JIKA” pemimpin itu tidak mempunyai etika apa yang akan terjadi ? lantas bagaimana pemecahan masalahnya !
Yang akan terjadi adalah suatu organisasi yang ia pimpin tentu tidak akan berjalan efektif dan para staf nya tidak menyukai nya sebagai pemimpin dan banyak di benci oleh rakyat yang ia pimpin, bahkan ia di pecat jabatan nya sebagai pemimpin karena tidak memiliki etika kepemimpinan. Pemecahan masalahnya, pemimpin harus mengetahui untuk apa ia berada dengan tugas, kewenangan, hak, kewajiban, tanggungjawab, tahu bagaimana bekerja efektif, efisien dan sehat serta mempunyai sikap baik serta perilaku berkualitas. Ia harus bisa memimpin diri nya sendiri baru bisa memimpin orang banyak.

ETIKA MENURUT TEMAN SAYA
Markus.C. jurusan agribisnis, etika adalah suatu aturan atau adat istiadat norma-norma yang ada di wilayah tertentu.
Bam, jurusan teknik kimia, etika adalah suatu tata cara berinteraksi atau berkomunikasi dengan atasan dan bawahan serta masyarakat sekitar.

Didi dion, jurusan agrotek, etika adalah peraturan / wewenang yang dibuat untuk kepentingan bersama yang mengacu pada tingkah laku, kebiasaan, sikap seseorang.

Selasa, 17 Juni 2014

Etika Dan Filsafat Kepemimpin

Seperti yang saya ketahui makna di atas adalah ” leadership” sebagai motivasi diri saya dan untuk meningkat kan semangat dalam mencetak kepemimpinan yang SMART, kepemimpinan yang efektif di mulai dengan visi yang jelas, visi ini menjadikan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses kreativitas yang tinggi melalui integrasi maupun berbagai keahlian dari orang orang yang ada dalam organisasi tersebut.

Faktor faktor yang mendukung adalah semangat kita sebagai leadership yang SMART  dalam mengambil keputusan dan mau berusaha dalam menghadapi apapun resiko nya dan mau bertangung jawab sebagai leadership dan taat kepada tuhan yang maha esa , maka dari itu lah faktor faktor yang mendukung semangat kita sebagai leadership dan tetap di pertahankan.

Faktor faktor yang menghambat adalah kurang nya kekompakan dengan bawahan nya, sehingga menjadikan organisasi yang kurang kekompakan dengan atasannya, dan kurang memperhatikan sesama sehingga terkadang menimbulkan konflik, tidak ada kerjasama menjadikan pekerjaan banyak yang lalai tidak dikerjakan.


Pemecahan masalahnya adalah seorang pemimpin harus bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, staf dalam menjalankan organisasi, pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan perioritas, dan pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif dan harus bisa mengajak kompromi memecahkan masalah dan menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

Etika dan Filsafat Kepemimpinan

Seperti yang saya ketahui makna di atas adalah ” leadership” sebagai motivasi diri saya dan untuk meningkat kan semangat dalam mencetak kepemimpinan yang SMART, kepemimpinan yang efektif di mulai dengan visi yang jelas, visi ini menjadikan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang mendorong terjadinya proses kreativitas yang tinggi melalui integrasi maupun berbagai keahlian dari orang orang yang ada dalam organisasi tersebut.

Faktor faktor yang mendukung adalah semangat kita sebagai leadership yang SMART  dalam mengambil keputusan dan mau berusaha dalam menghadapi apapun resiko nya dan mau bertangung jawab sebagai leadership dan taat kepada tuhan yang maha esa , maka dari itu lah faktor faktor yang mendukung semangat kita sebagai leadership dan tetap di pertahankan.

Faktor faktor yang menghambat adalah kurang nya kekompakan dengan bawahan nya, sehingga menjadikan organisasi yang kurang kekompakan dengan atasannya, dan kurang memperhatikan sesama sehingga terkadang menimbulkan konflik, tidak ada kerjasama menjadikan pekerjaan banyak yang lalai tidak dikerjakan.

Pemecahan masalahnya adalah seorang pemimpin harus bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, staf dalam menjalankan organisasi, pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan perioritas, dan pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif dan harus bisa mengajak kompromi memecahkan masalah dan menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

Selasa, 06 Mei 2014

Agar Potensi Konflik Dapat Menjadi Daya Dorong Suksesnya Visi


        Untuk menghindari agar tidak terjadi nya konflik dalam setiap orang akan melakukan perubahan, orang tersebut harus bisa menyesuaikan  diri dengan lingkungan nya agar dapat membawa perubahan bagi diri seseorang tersebut dan yakin akan diri nya bahwa dia bisa membawa perubahan untuk visi nya,tidak boleh berfikir buruk terhadap orang lain dan mau bergaul dengan orang bertukar pendapat dan jangan melakukan hal yang tidak baik sebab kalau kita melakukan hal yang tidak baik maka kita ingin membangun perubahan itu tentu tidak akan bisa terlaksana, oleh karena nya biasa terkadang karakter diri kita sendiri itu lah yang sering terjadi, kita ingin membuat perubahan menjadi jatuh dan sudah jatuh tidak ingin membangunkan nya lagi, itu yang menyebabkan kegagalan visi seseorang.

Senin, 21 April 2014

Etika dan Filsafat Kepemimpinan

 Nama : Diomedes Yason

 Nim    : 2013210033


Tugas 1, Etika dan Filsafat Kepemimpinan

Pada dasarnya Saudara dicetak menjadi Pemimpin, dengan berkompetensi Kepemimpinan, dengan nilai lebih pada Etika dan Filsafat Kepemimpinan yang didasarkan pada teori sifat-sifat pemimpin, dengan harapan beraplikasi pada perilaku kepemimpinan situasional, sehingga ada keterikatan baik emosional maupun kontingensi tujuan baik individu maupun organisasi, melalui proses tingkat kematangan kompetensi yang ditunjang motivasi menjadikan diri pemimpin yang melayani dalam sistem kepemimpian.

Tugas:

1.       Lakukan analisis singkat atas konsep tersebut di atas. (jawaban soal no 1 ini setelah diserahkan secara fisik/tertulis, dimasukkan pada komentar, dan diunggah pada blog masing-2 mahasiswa, print out bukti unggah);

2.       Berikan contoh satu sikap dan perilaku, yang saudara lakukan dalam komitmen pemimpin yang berkompeten dengan nilai etika dan filsafat kepemimpinan dalam kehidupan se-hari-2 saudara secara situasional;

3.       Tingkat kematangan pemimpin, akan terlihat pada proses kepemimpinan dalam sikap, perilaku dan tindakan pengambilan keputusan, apakah usulan saudara agar mahasiswa dapat mencapai tujuan tersebut ?



1.         Analisis singkat atas konsep tersebut adalah melalui berkompetensi kepemimpinan ini, harus menyadari beberapa hal, pertama, harus sadar bahwa memiliki kemampuan memimpin yang cukup baik. Kedua, belajar bahwa terkadang dalam hidup, perlu di tempatkan di kondisi-kondisi di luar zona nyaman, untuk lebih menantang diri seorang pemimpin yang berkompeten, untuk melalukan sesuatu diluar batas. Supaya seseorang pemimpin itu lebih maju, ternyata mengasah jiwa kepemimpinan dan menjadi pemimpin akan sesuatu atau sekumpulan orang itu rasa nya luar biasa . setelah ini, seorang pemimpin akan terus mengasah kemampuan nya untuk menjadi yang lebih baik lagi. Seorang pemimpin harus yakin, setelah ini masih banyak kesempatan di depan sana yang akan membelajari dan membantu membentuk karakter untuk menjadi sosok pemimpin yang lebih baik dan lebih bijak dari sebelumnya. Melatih jiwa kepemimpinan bisa di mulai  dari kegiatan sederhana, konsistensi dan mental juara lah yang bisa membawa kepada kesuksesan.

2.          Contoh nya kepemimpinan yang berkompoten dalam kehidupan sehari hari saya yang saya lakukan sendiri adalah contoh; saya mengikuti salah satu organisasi kerohanian dan saya sudah bergabung di organisasi kerohanian tersebut, tetapi saya punya perasaan yang sangat merasa kasihan sekali  kepada teman-teman saya yang belum masuk di organisasi kerohanian itu, oleh karena nya  organisasi kerohanian tersebut sangat lah penting untuk mengembangkan diri kita, seperti etika dan filsafat dll. Dari itu saya punya pikiran ingin sharing, berbagi pengalaman, diskusi kepada teman teman yang belum masuk ke organisasi tersebut, dan saya berusaha mendorong mereka supaya mau masuk di organisasi kerohanian itu. Dari hal yang seperti itu lah saya merasa menjadi kepemimpinan yang sebagai pemimpin yang berkompeten peduli ingin membangun sifat teman-teman yang tidak mau mengenal organisasi kerohanian. Saya mau berbagi pengalaman atau ilmu yang sudah saya dapatkan dari organisasi kerohanian itu kepada teman-teman. jangan hanya mengharapkan organisasi organisasi  yang di lingkungan kampus saja tetapi organisasi organisai yang baik di luar lingkungan kampus juga perlu kita ikuti agar kita mengenal apa yang terjadi di luar atau di lingkungan masyarakat, agar teman-teman sadar bahwa sangat lah penting organisasi bagi kita sebagai mahasiswa dan kedepan nya  nanti kita tidak perlu ragu lagi sebagai seorang mahasiswa yang berkompeten dan mempunyai etika dan filsafat yang sangat baik berguna bagi orang banyak. Dari situlah saya merasa menjadi seorang pemimpin yang memimpin diri saya sendiri dan memimpin teman-teman.


3.           Usulan saya agar tingkat kematangan pemimpin seperti; proses kepemimpinan dalam sikap, perilaku dan tindakan, pengambilan keputusan, usulan saya jangan merasa gensi sebagai pemimpin, harus percaya diri dan jangan merasa takut salah menjadi pemimpin karena kalau kita terus merasa takut salah maka itu tidak akan bisa kita lakukan dan terus menjadi penonton hanya bisa mendengarkan, kita harus sering melatih diri kita sebagai mahasiswa dari organisasi organisasi kecil dll. Dari itu lah kesempatan kita belajar menjadi pemimpin agar tingkat kematanagan kita dalam bertindak dan mengambil keputusan sangat cepat dan baik. Janganlah melalaikan tugas kita sebagai pemimpin yang berkompeten.